Trilogi Nusa Putra sebagai Landasan Nilai Spiritual dan Sosial Mahasiswa

Oleh: Muhammad Ludfi Damiri

Universitas Nusa Putra – Angkatan 2023

Universitas bukan hanya menjadi tempat menimba ilmu pengetahuan semata, tetapi juga sebagai ruang pembentukan karakter dan penguatan nilai-nilai luhur. Universitas Nusa Putra, sebagai institusi pendidikan tinggi yang berlandaskan pada nilai spiritual dan kemanusiaan, memperkenalkan suatu sistem nilai yang disebut Trilogi Nusa Putra. Nilai ini tidak hanya bersifat simbolik, tetapi memiliki makna mendalam yang terus diinternalisasi dalam kehidupan sivitas akademika, khususnya mahasiswa.

Trilogi Nusa Putra mencakup tiga pilar utama: Amor Deus (Cinta Kasih kepada Tuhan), Amor Parentium (Cinta Kasih kepada Orang Tua), dan Amor Concervis (Cinta Kasih kepada Sesama). Ketiga nilai tersebut menjadi panduan moral dalam membentuk pribadi mahasiswa yang religius, berbakti, dan humanis. Saya mengutip ini melalui https://nusaputra.ac.id/id/tentang/nilai-nilai-luhur/ .

1. Amor Deus: Menjadikan Spiritualitas Sebagai Sumber Cahaya Kehidupan

Amor Deus berasal dari bahasa Latin yang berarti cinta kasih kepada Tuhan. Dalam konteks kehidupan akademik, nilai ini mengandung pengertian bahwa keberagamaan bukan semata kewajiban formal, melainkan panggilan hati yang dilandasi oleh kesadaran dan cinta.

Universitas Nusa Putra menanamkan prinsip bahwa agama adalah cahaya yang membimbing insan kampus untuk menjalankan hidup secara seimbang antara dunia dan akhirat. Melalui Amor Deus, mahasiswa diajak untuk menjadikan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan sebagai dasar etika dalam bertindak, berpikir, dan mengambil keputusan. Dalam keberagaman keyakinan yang ada, prinsip ini menekankan pentingnya sikap saling menghargai serta memperkuat toleransi antarpemeluk agama.

2. Amor Parentium: Menghormati Jejak Leluhur sebagai Tanggung Jawab Moral

Nilai kedua, Amor Parentium, mengajarkan cinta kasih terhadap orang tua, leluhur, guru, serta para pendahulu yang telah mewariskan nilai-nilai luhur kehidupan. Cinta kepada orang tua tidak hanya dimaknai secara biologis, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap pengorbanan, ilmu, dan doa yang mereka berikan.

Di era modern yang serba cepat dan cenderung individualistik, nilai ini menjadi pengingat bagi mahasiswa untuk tetap menjaga akar budaya, etika ketimuran, serta tradisi penghormatan terhadap sosok-sosok yang berjasa dalam kehidupan. Dengan meneladani para orang tua dan guru, mahasiswa Nusa Putra diajak untuk membangun karakter yang rendah hati, santun, dan penuh rasa syukur.

3. Amor Concervis: Menyemai Kedamaian dalam Keragaman Sosial

Amor Concervis merujuk pada cinta kasih terhadap sesama manusia. Nilai ini menjadi sangat relevan dalam kehidupan kampus yang multikultural dan majemuk. Keberagaman latar belakang, budaya, dan pandangan hidup bukanlah penghalang, melainkan peluang untuk membangun solidaritas dan toleransi.

Universitas Nusa Putra mengajarkan bahwa hidup berdampingan secara damai merupakan bentuk pengamalan dari cinta kasih yang sejati. Mahasiswa dibimbing untuk mampu bersikap terbuka, adil, dan bijak dalam menyikapi perbedaan, serta mampu menjadi agen perdamaian dalam lingkungan sosialnya.

Penutup

Trilogi Nusa Putra merupakan refleksi nilai-nilai luhur yang tidak hanya relevan dalam lingkungan akademik, tetapi juga dalam kehidupan masyarakat secara luas. Melalui Amor Deus, Amor Parentium, dan Amor Concervis, mahasiswa diarahkan untuk menjadi insan yang seimbang antara spiritualitas, moralitas, dan sosialitas.

Sebagai bagian dari sivitas akademika Universitas Nusa Putra, saya meyakini bahwa internalisasi nilai-nilai ini adalah fondasi penting dalam membentuk pribadi yang berdaya saing global namun tetap berpijak pada nilai-nilai kemanusiaan. Dalam semangat itulah, Trilogi Nusa Putra menjadi cahaya yang menuntun langkah kami sebagai generasi masa depan.






Aksi gotongroyong membantu masyarakat yang terkena musibah tanah longsor di Sukabumi bersama Voluntir Tanggap Bencana Universitas Nusa Putra

Komentar